LAPORAN HASIL PRAKTIK ELEKTRONIKA TERAPAN
RANGKAIAN PENGGESER SUDUT FASA SEBAGAI PENGENDALI KERJA SCR
SEMESTER IV - A3
DOSEN : Drs. ADDISMAN, BE
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
29 MARET 2011
RANGKAIAN PENGGESER SUDUT FASA SEBAGAI PENGENDALI KERJA SCR
TUJUAN PRAKTIK
- Agar mahasiswa dapat menganal dan mengetahui rangkaian penggeser sudut fasa sebagai pengendalu kerja SCR
- Dapat merakit dengn benar rangkaian penggeser sudut fasa sebagai pengendalu kerja SCR
- Dapat mengamati dan memahami proses yang terjadi pada rangkaian penggeser sudut fasa sebagai pengendalu kerja SCR
- Agar mahasiswa dapat merancang, menganalisa membuat kesimpulan serta mampu menceritakan proses kerjanya
ALAT DAN BAHAN
Peralatan
- Osciloskop 2 channel
- Power supply DC
- Jumper
- Avometer
- Papan percobaan
Komponen
- IC NE 555 : 1 buah
- IC LM 741 : 2 buah
- Resistor 120 K? : 2 buah
- Resistor 10 K? : 2 buah
- Resistor 22 K? : 1 buah
- Resistor 47 K? : 1 buah
- Resistor 100 K? : 1 buah
- Resistor 1 K? : 2 buah
- Potensiometer 500 K? : 1 buah
- Kapasitor 1 uF/16 V : 2 buah
- Kapasitor 0,033 uF : 1 buah
- Kapasitor 0,047 uF : 2 buah
- SCR 2P4M : 1 buah
- Dioda 500 mA : 1 buah
- Transformer 1 A : 1 buah
- Lampu 12 V : 1 buah
PROSEDUR PRAKTIK
- Rakit tangkaian seperti gambar
- Berikan powersupply DC pada IC 741 +12V terhadap ground dan -12 V terhadap ground
- Berikan supply DC pada IC 555 + 12 V terhadap ground
- Setelah rangkaian selesai dirakit lakukan uji coba dengan memutar tombol potensio keposisi 3 dan ke posisi 1. Amati kondisi dari lampu pijar tersebut.
- Selanjutnya setelah rangkaian dinyataan berfungsi
- Putar potensio pada posisi 3
- Lihat posisi dan hitung secara teori pergeseran fasanya
- Putar posisi kearah 1, lihat kondisi lampu dan hitung pergeseran sudut fasanya.
- Pengukuran dan pengamatan menggunakan osciloskop 2 channel menggunakan
- Letakkan channel 1 pada TP 1 dan channel pada TP 2
- Putar potensio kearah 1 dan kearah 3
- Perhatikan dan catan apa yang terjadi
- Pindahkan channel 2 TP 2 ke posisi TP3, lakukan pengamatan sesuai point A
GAMBAR RANGKAIAN
PERHITUNGAN SECARA TEORI
GAMBAR BENTUK PULSA
CARA KERJA RANGKAIAN
Rangkaian di atas adalah gabungan antara monostable multivibrator, rangkaian penggeser fasa dan rangkaian komparator.
Pertama-tama tegangan AC masuk dari output ekunder trafo ke rangkaian penggeser sudut fasa. Pada rangkaian ini terjadi pergeseran sudut fasa dari 0o ke 180o, tergantung pada posisi dari potensiometer yang bernilai 500 K?. Ketika potensiometer diputar paa posisi 3, output tegangan dari LM 741 menunjukkan tidak mendahului inputnya (0o). namun ketika potensiometer diputar ke posisi 1 terlihat pad output IC ini, tegangan mendahului ᄆ 180o.
Setelah teramati output dari IC pertama kemudian tegangan melewati kapasitor 1 uF, fungsi kapasitor ini untuk memblok arus DC yang lewat, sehingga hanya arus AC saja yang dilewatkan. Selanjutnya tegangan masuk ke IC ke LM 741 berikutnya, peran IC ini untuk membalik fasa sekaligus komparator. Jadi fasa tegangan perlu dibalik karena kebutuhan trigger monostable adalah trigger negative, untuk ituagar rangkaian pengendali dapat bekerja, fasa tegangan dari rangkaian pembalik fasa perlu di invert.
Kemudian setelah itu, output IC LM741 kedua digunakan untuk memberikan trigger ke rangkaian monostable vibrator, rangkaian monostable ini dirancang agar outputnya mengeluarkan sinyalhanya sesaat saja atau dalam perancanagn sebesar 20ms. Pergeseran sudut tegangan output yang akanmengontrol terminal Gate SCR diontrol oleh rangkaian pergeseran sudut fasa yang terdapat ssebuah potensiometer.
Setelah itu output monostable dihubungkan ke terminal Gate SCRmelewati sebuah resistor bernilai 1 K?, gunanya resistor ini untuk mencegahadanya arus balik dari SCR ke rangkaian control yang dapat menyebabkan kerusakan rangkaian control. Kerja dari komponen SCR adalah apabilaa pada terminal Gatenya mendapat trigger diatas positif ᄆ 0,7 V, maka ketika da tegangan positif di terminal anoda akan lewat menuju katoda. Sehingga akan adaarus tertutup yang menyebabkan lampu menyala. Terang atau redupnya nyala lampu ditentukan oleh trigger yang diberikan monistable yang dikontrol oleh rangkaian sudut fasa.
KESIMPULAN
Dalam praktek terdapat pentimpangan, seperti yang seharusnya direncanakan pergeseran sudut pada saat potensiometer posisi 3 adalah 158,150, namun dalam praktek terlihat pergeseran sudut sampai ᄆ 1800. Penyimpangan ini dipengaruhi oleh :
- pada rangkaian terdapat komponen R dan C. Kemungkinan toleransi nilai tahanan dan kapasitas dari komponen yang dibuat besar, sehingga besar kemungkinan penyimpangna yang dihasilkan.
- Kualitas IC 555 dan LM741 yang digunakan
- Nilai sumber tegangan VCC yang digunakan tidak mutlak sama dengan teori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar