LAPORAN PRAKTIKUM 4
ELEKTRONIKA TERAPAN
Rangkaian Pengendali Panas dengan
Sensor LM35 pada Temperatur 40ᄚC
Rangkaian Pengendali Panas dengan Sensor LM35
TUJUAN:
- Agar mahasiswa dapat mengenal rangkaian sensor panas dengan IC LM35 serta dapat merakit dengan benar.
- Agar mahasiswa dapat mengamati serta memahami proses yang terjadi pada rangkaian tersebut.
- Agar mahasiswa dapat merancang, menganalisa, membuat kesimpulan serta mampu menceritakan proses kerjanya.
KOMPONEN:
PROSEDUR PRAKTEK:
- Siapkan osiloskop dan lakukan kalibrasi (optional).
- Rakit rangkaian astable multivibrator seperti pada gambar pada papan percobaan.
- Atur Power Supply sebesar +12 V terhadap GND kemudian hubungkan supply ke rangkaian.
- Dari hasil pengamatan tadi, ukur tinggi tegangan pulsanya, ukur periode pulsanya (T), dan hitung frekuensinya pada tiap Test Point (TP1 s.d. TP5).
- Dari hasil percobaan, sesuaikan dengan hasil secara teori. Buat kesimpulan dan jelaskan proses kerjanya serta buatlah laporannya.?
PERHITUNGAN TEORI:
CARA KERJA RANGKAIAN DAN KESIMPULAN
Rangkaian di atas adalah rangkaian gabungan antara monostable multivibrator dan astable multivibrator. Pada rangkaian ini keluaran dari monostable multivibrator sebagai pemicu bagi astable multivibrator 1 dan keluaran astable multivibrator 1 berfungsi sebagai pemicu astable multivibrator 2. Cara kerjanya sebagai berikut.
Saat push button off, terminal 2 dari Monostable MV mendapat +Vcc. Kapasitor C1 mengisi muatan sampai tegangannya sama dengan +Vcc. Rangkaian monostable belum mengeluarkan tegangan keluaran pada terminal 3 nya. Ketika push button on, kapasitor membuang muatan ke ground sampai tegangannya nol. Terminal 2 dari Monostable MV mendapat tegangan nol volt. Akibatnya Monostable MV mendapat trigger sehingga menghasilkan tegangan keluaran pada terminal 3 nya selama t_mono=2,9 s. Keluaran ini memicu Astable MV 1 untuk mengeluarkan tiga buah pulsa diskrit selama waktu tersebut. Masing-masing pulsa ini memiliki frekuensi f_as1=1 Hz. Tiap-tiap pulsa diskrit ini akan memicu Astable MV 2 mengeluarkan seribu pulsa (f_as2=1 kHz). Keluaran dari Astable MV 2 inilah yang akan membunyikan loudspeaker.
Tanpa kapasitor C7, keluaran dari terminal 3 Astable MV 2 adalah berbentuk pulsa dc diskrit. Ketika pulsa keluaran sedang tinggi +Vcc, arus mengalir dari terminal 3 ke C7 ke loudspeaker ke ground. Kapasitor C7 menyimpan muatan selama fase ini. Ketika pulsa keluaran rendah = 0 V, maka C7 membuang muatan sehingga timbul arus dari C7 ke terminal 3 ke ground ke loudspeaker kembali ke C7 (berkebalikan dari semula). Inilah yang mengakibatkan keluaran terminal 3 berbentuk ac sehingga dapat membunyikan loudspeaker.
Penyimpangan-penyimpangan hasil praktik dari nilai perhitungan teori disebabkan oleh:
- toleransi dari hambatan atau nilai hambatan yang tidak persis sama,
- kualitas project board yang digunakan,
- kualitas IC LM741 dan LM35 yang digunakan, dan
- nilai sumber tegangan Vcc yang tidak mutlak sama dengan teori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar