*RESUME MATERI KULIAH WHATSAPP RUMAH MAIN ANAK*
Jum'at, 15 September 2017
Pemateri : Lita Edia Harti, S. Psi.
Peresume : Hikmawati
*CV Pemateri*
Nama: Lita Edia Harti, S. Psi
Alamat: Cimanggis Depok
Pendidikan Terakhir: S1 Psikologi UNPAD
Pekerjaan:
- Ibu dari 5 Anak
- Kalitbang RA dan SDIT Amal Mulia Depok
- Owner toko online Buku Parenting, Mainan Edukasi, Buku Anak
*Materi Kuliah Grup WhatsApp Rumah Main Anak*
📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
*PANDUAN BELAJAR MEMBACA ANAK USIA DINI*
oleh Lita Edia, S. Psi.
Sebelum kita mengetahui bagaimana cara mengajarkan membaca pada anak usia dini. Kita perlu tahu dulu prinsip belajar pada anak Usia Dini.
Belajar pada dasarnya adalah proses pembentukan pengetahuan, keterampilan atau perilaku.
Belajar itu bukan hanya pelajaran sekolah. Ini hal yang mungkin kita sudah sangat memahaminya ya. Hanya dalam prakteknya, tampaknya masih ada beberapa dari kita yang belum “move on”
Kenapa saya katakan belum “move on”? Hal ini untuk anak usia dini, tampak pada pembelajaran di PAUD PAUD yang masih berkutat di area calistung. Anak diajak belajar membaca huruf perhuruf menggunakan buku, lembar demi lembar, maju setiap harinya. Menulispun dengan menggunakan lembar kerja atau buku tulis.
Belajar untuk anak usia dini, dalam pandangan psikologi, meliputi aspek:
1. Motorik, hal hal yang berkaitan dengan fisik. Terbagi dua, motorik kasar dan halus.
2. Kognitif, hal hal yang berkaitan dengan proses berpikir
3. Bahasa
4. Sosial
5. Emosi
6. Sensori. Sensori ini ada 7 macam, dan harus seimbang
Semakin seimbang aspek ini terlibat dalam proses belajar apapun, maka hasilnya akan lebih baik. Termasuk membaca
Hal yang perlu kita pahami juga sebelum kita masuk ke permasalahan belajar membaca adalah prinsip belajar yang selalu berhubungan dengan dua hal yaitu kematangan dan latihan.
Seorang anak usia 6 bulan, jika kita latih untuk berjalan. Apa yang terjadi? Pada umumnya mereka belum siap. Apanya yang belum siap? Otot tubuhnya. Sesering apapun kita melatih mereka, tidak akan membuat mereka bisa berjalan. Ini yang disebut KEMATANGAN. Biasanya sifatnya biologis, seperti otot tubuh atau perkembangan otak. Berkembang alami.
Seorang anak usia 12 tahun, walau ia sudah matang otot tubuhnya untuk berjalan, jika terus terusan kita gendong, relatif kemampuan berjalannya akan lambat. Ini yang dimaksud, anak siap secara biologis (matang) namun kurang latihan, jadi hasilnya tetap tidak tercapai target perkembangannya.
Prinsip lainnya, belajar apapun seorang anak pra sekolah harus dimulai dari hal yanng konkrit, lalu baru semi abstrak dan kemudian abstrak berupa simbol simbol. Hal ini berkaitan dengan tahap perkembangan kognitif anak
*TUJUAN BELAJAR MEMBACA* 📖
Mengapa belajar membaca menjadi fokus para orangtua?
Karena membaca adalah kemampuan dasar yang akan menunjang tugas tugas kita, terutama setelah masuk usia sekolah.
Permasalahannya, ternyata untuk menuntaskan tugas kita yang berkaitan dengan membaca, bukan hanya hal bisa membacanya, tetapi juga minat untuk membaca dan kemampuan memahami isi bacaan.
*BELAJAR MEMBACA* 📖
Berpijak pada perkembangan otak anak, otak yang berhubungan dengan kognitif, baru berkembang di usia 3-4 tahun. Lalu sebelumnya apa yang sudah berkembang, ternyata yang lebih dulu berkembang adalah bagian otak yang berkaitan dengan emosi.
Jadi jika dilihat sisi kematangannya, kira kira stimulasi apa yang anak sudah siap untuk menerimanya? Apakah belajar cara membacanya atau minat membacanya?
Ya, benar, minat membaca bisa lebih dulu dikembangkan daripada bisa membaca. Minat membaca kontribusinya sangat besar pada perkembangan anak, baik secara kognitif, bahasa, sosial, emosi dan sensori.
Kembali ke materi sebelumnya, semakin banyak aspek yang terstimulasi maka hasilnya terhadap perilaku anak makin baik.
Mengembangkan MINAT membaca, dilakukan dengan MEMBACAKAN BUKU secara NYARING (READ ALOUD), manfaatnya sangat banyak. Selain minat anak untuk membaca, anak juga mendapat begitu banyak kosa kata.
Kosa kata ini akan sangat membantu anak di usia sekolah untuk memahami bacaan. Kosa kata anak menjadi salah satu indikator apakah anak siap belajar akademik atau tidak
Membacakan buku pada anak, juga bermanfaat untuk melatih anak memahami isi bacaan.
Kemampuan memahami bacaan menjadi pembeda antara kemampuan literasi orang Indonesia secara umum dengan kemampuan masyarakat di luar negeri.
Jadi tahap pertama dari belajar membaca anak usia dini adalah menumbuhkan minat membaca melalui membacakan buku.
Selanjutnya, kita menyiapkan *kemampuan pra baca anak*
1. Mengenal dan membedakan bunyi
2. Mengenal persamaan dan perbedaan. Dengan permaianan mencari bayangan, mencari benda yang sama di antara benda lainnya, memasangkan benda. Mengelompokkan benda benda
3. Mengenal bentuk dasar
4. Mengenal warna
5. Mengenal letak / posisi. Atas bawah, depan belakang, kiri kanan
6. Rentang konsentrasi anak
7. Daya ingat
8. Mengenal huruf dan bunyinya
9. Mengenal hubungan anatara huruf dengan kata
10.Mengenal kata sebagai bagian dari kalimat
11. Belajar membaca, dengan menggunakan berbagai metode, dengan tahapan konkrit - semi abstrak - abstrak
Setiap poin di atas, kita bisa mencari tahu aktivitas apa yang menunjang aspek tersebut berkembang.
Kembali ke prinsip bahwa cara belajar anak itu harus dimulai dari yang konkrit. Maka ketika mengenalkan huruf, sangat baik kita menggunakan peraga. Misal membuat kartu angka dengan menggunakan amplas halus misalnya. Beri kesempatan anak menelusuri (meraba) huruf tersebut. Saat itu, sensori perabanya terstimulasi, pun sensori pendengaran, penglihatannya. Ini sangat baik untuk anak karena melibatkan banyak sensori.
Lalu mengaitkan huruf dengan benda keseharian. Misal ambil huruf a (yang bisa dipegang bentuknya) lalu minta anak mengambil benda benda dari keranjang yang berawalan dengan huruf a.
Di buku Rumah Main Anak 2 yang disusun mba Julia Sarah, memaparkan jenis aktivitas anak tentang huruf ini, sangat bagus untuk diterapkan.
Demikian juga ketika belajar membaca kata, baiknya dengan konkrit, misal memberi label, benda benda yang ada di rumah.
Belajar kalimat dengan meminta anak membaca kalimat mengenai benda di sekitarnya. Ini adalah boneka, misalnya.
Hal di atas adalah contoh belajar membaca dengan cara konkrit. Jika anak tampak sudah tuntas, maka kita akan belajar membaca dengan tahap semi abstrak, yaitu membaca kata yang dihubungkan dengan gambar. (gambar adalah perwakilan dari benda aslinya)
Misal ada gambar apel, dan tulisan apel.
Bisa juga kita mencari buku cerita bergambar dengan kalimat pendek. Lalu kita bacakan buku tersebut dengan menunjukkan kata per kata. Anak akan menghubungkan gambar benda di dalam gambar.
Tahap terakhir adalah abstrak, Setelah anak tuntas tahap konkrit dan semi abstrak. Anak bisa membaca buku tanpa gambar.
Sayangnya, sebagian kita, belajar membaca langsung pada tahap terakhir yaitu abstrak. Anak langsung diminta menghafal huruf dan merangkai huruf per huruf menjadi kata, lalu kata menjadi kalimat.
Catatan terakhir, pastikan sebelum belajar membaca, poin poin pra bacanya sudah tuntas.
Demikian materi ini sebagai pengantar, bagaimana mengajarkan membaca pada anak usia dini, lebih dan kurang saya mohon maaf, jika ada yang mau ditanyakan, dipersilahkan.
▶📝▶📝▶📝▶📝▶📝▶📝
*Sesi Diskusi*
1⃣
Hi*Pertanyaan*
Selamat pagi mba..
Yang ingin saya tanyakan :
1. Apakah semakin anak besar, rentang konsentrasinya dapat semakin kecil. Dulu sewaktu masih usia 1tahunan, anak saya bisa bertahan lama duduk diam utk membaca buku, tetapi belakangan ini (sudah usia 2 tahunan), anak saya sudah tidak bs duduk berlama2 untuk membaca buku, baru beberapa menit sudah kabur. Bagaimana caranya supaya anak saya bisa betah lagi untuk duduk membaca buku dlm jangka waktu yg tidak sebentar?
2. Untuk pengenalan fonik, apakah ada satu website / link / mungkin youtube yang dapat digunakan sebagai sarana utk mengenalkan suatu fonik kepada anak?
Terimakasih banyak ya Mba
(Paula, 30m, Jakarta, RMA3)
*Jawaban*
1. Coba dicermati apakah tampak rentang konsentrasi jadi lebih kecil itu di semua aktivitas atau hanya saat membaca buku?
Secara umum biasanya bertambah besar bukan bertambah kecil.
Jika hanya saat membaca buku saja, berarti bukan menjadi lebih kecil, hanya perubahan minat.
Mungkin dia sedang berminat dalam aktivitas lain.
2. Saya tidak ada rekomendasi khusus.
✅
*Tanggapan*
Sama seperti fatih (4y). Mungkin lagi bosan aktivitas membaca buku, tetep saja setiap hari rutin kami bacakan, tetapi banyak hal lain yg saat ini membuatnya lebih tertarik. Kalau saya ikuti saja, sambil tetap ada rutinitas. Pilihkan buku yg anak suka 😉 (Dwi, 4y, Depok, RMA3)
*Jawaban*
Iya benar. Stimulasi itu seperti menyajikan makanan. Kita siapkan makanannya, selanjutnya mana yang anak akan pilih, beri kesempatan anak untuk memilih. Kalau untuk 2 tahun, pilihkan bukunya yang kalimatnya sedikit saja. Lebih banyak gambar yang bisa dilihat.
Sebelum membaca, bisa di lakukan aktivitas lain yang disukai anak. Yang harus kita jaga, anak bahagia. Kalau target target stimulasi itu mengalir, siapkan tapi nantinya cenderung mengikuti anak
✅
2⃣
*Pertanyaan
Assalamu'alaikum Mba Lita, salam kenal😀 dalam materi disebutkan aspek belajar anak usia dini dalam pandangan psikologi ada 6 poin, salah satunya sensori, ada 7 macam. Sensori apa sajakah yang dimaksud dalam 7 macam sensori tersebut? Dan boleh ya minta tips untuk menyeimbangkannya, terima kasih Mba Lita 🙏🏻😊
(Hikma, 22m, Depok, RMA3)
*Jawaban*
Wa'alaikumussalam
1. Sensori penglihatan
2. Sensori pendengaran
3. Sensori pengecapan
4. Sensori penciuman
5. Sensori peraba
6. Sensori vestibular
7. Sensori proprioseptif
Mengembangkannya dengan memperbanyak aktivitas yang melibatkan ke 7 indera ini. Biasanya yang belum familiar itu sensori vestibular dan proprioseptif.
*Sensori vestibular* berkaitan dengan gravitasi, pergerakan dan keseimbangan. Aktivitasnya seperti meluncur, berjalan di jalan setapak, berjalan di titipan, main enggrang
*Sensori proprioseptif* berkaitan dengan kesadaran tubuh, memberi informasi tentang posisi anggota tubuh, kekuatan yg harus dikeluarkan saat bergerak. Aktivitasnya tarik tambang, berkebun, memasak, dll
✅
3⃣
*Pertanyaan*
Nisa sudah hafal huruf. Sudah hafal nama dia dan bisa mengeja dua penggal kata dengan vokal sama. Ba-ba menjadi Baba.
Utk minat baca, sudah dengan read aloud. Dan melalui WA. Hehe
Kalau dia mau kirim voice note atau emot banyakk, saya minta dia baca tulisan Papah.
Tapi saya coba untuk ke pembacaan dengan vokal berbeda, anak seperti tidak paham sama sekali.
Utk pembacaan, metode yang baik apa ya bun?
Pengejaan B-A BA B-E BE (BABE)
atau
Penghafalan kata bila ada B dan E dibaca BE.
Atau
Ada metode lain bun yg lebih disarankan?
Terimakasih banyak bun dan admin.
(Nidia/4y/Bogor/RMA 5)
*Jawaban*
Kalau usianya di bawah 5 tahun, mungkin memang logikanya belum sampai, dan kita bersabar menunggu. Kita perbanyak aktivitas pra bacanya dulu. Metode belajar membaca, boleh dicoba mana yang cocok dengan anak. Toh kita tidak terburu buru agar anak bisa kan. Kalau saya pribadi lebih memilih mengejar atau metode fonik. Yang penting prosesnya diperhatikan konkrit, abstrak, semi abstrak. Oya 4 tahun karena belum matang secara biologis dalam arti perkembangan otak. Sama seperti berjalan ya, harus tengkurap dulu, duduk, merangkak, merambat. Membaca juga kalau sudah matang biologisnya, cepet untuk bisa, kecuali ada masalah khusus.
✅
4⃣
*Pertanyaan*
Terkait dg kemampuan pra baca anak, apakah yg ada di daftar mengenal & membedakan bunyi dsb itu merupakan urutan yg hrs dipelajari terlebih dulu?
Bila ada tahap yg dilewati atau langsung loncat ke tahap di bawahnya dulu, misal lgsg mengenal huruf dsb, apakah ada dampaknya?
Terima kasih ^^
(Aisyah, 33m, Jombang, RMA5)
*Jawaban*
Baik bunda Aisyah, analoginya seperti kita ajak anak belajar berjalan, padahal dia belum bisa duduk. Ketika melatih anak yang belum matang biologisnya itu seperti "memaksa" akibatnya anak akan merasa tidak nyaman. Karena tujuan besarnya anak itu nyaman, bahagia dunia akhirat. Jadi penting untuk menyesuaikan latihan dengan kematangan anak
✅
5⃣
*Pertanyaan*
Anak saya 3y4m suka membaca dan mendengarkan cerita namun belum begitu tertarik untuk mengenal huruf. Saya tidak ingin memaksa jika dia belum tertarik. Apakah hal itu normal untuk anak anak? Terimakasih,
(Endah Reni, 3y4m, RMA4)
*Jawaban*
Normal mba Endah. Usia 3 th, otak yang berperan di proses kognitif baru saja berkembang. Fokus di pra baca saja terlebih dahulu. Kalau semakin diperdalam, pra baca itu banyak sekali aktivitasnya.
✅
6⃣
*Pertanyaan*
1. Anak saya ketika di rumah suka membaca, tapi ketika saya sedang ada acara diluar, tidak bminat membaca.
Kenapa ya mb?Dan usia brpa sebaiknya anak dikenalkan huruf?
2.Anak saya 3y5m suka membaca dan mendengarkan cerita dan sudah mulai mengenal huruf, sudah mulai suka mengeja huruf per huruf. Nah, Klo saya lanjutkan mengeja 2 huruf. Terlalu dini tidak ya? Terimakasih.
(Arifah, 3y5m, RMA4)
*Jawaban*
Ya bun Arifah, wajar ya, aktivitas ini kan banyak, bukan hanya membaca. Jadi saat di luar ia menaruh minat ke yang lain wajar. Apalagi usianya masih 3th.
3 th biasanya lebih suka mengaduk aduk, menuang nuang, bermain air. Kalau di montessori namanya area practical life. Coba ikuti saja kalau anak minta mengeja. Kalau anak belum siap, akan tampak dia tidak tertarik. Follow the child yah.
✅
7⃣
*Pertanyaan*
Assalamu'alaikum mbak Lita,
Saya mau tanya bagaimana caranya mengajari membaca pada anak usia 8 tahun yg belum mengenal huruf dan angka?
Sebenarnya saya khawatir dia termasuk disleksia (semoga tidak), karena setiap hari saya harus mengulang huruf yg sama. Misal hari ini sudah bisa, besok sudah lupa. Begitu juga dg angka. Sampai saat ini dia masih bingung dg semua huruf dan angka kecuali huruf a, angka 1 dan 2.
Apakah sama caranya dg anak usia dini seperti yg sudah mbak jelaskan?
Jazakillah atas jawabannya mbak Lita.
(Laila, Ahnaf 3y, Zayyan 13m, Sidoarjo, RMA2)
*Jawaban*
Jika sudah 8 tahun baiknya mengikuti pemeriksaan psikologi Bun Laila. Untuk diketahui kendalanya di mana.
Apakah di kecerdasan atau disleksia. Jika tidak ada masalah di kecerdasan dan di disleksia, mungkin di stimulasinya belum optimal.
✅
8⃣
*Pertanyaan*
Bagaimana cara terbaik mengajarkan ana membaca ketika sudah mengenal huruf alfabet, krn pengalaman ibu belajar membaca cukup ringkas yaitu ketika hurup a betemu huruf b maka di baca ab dan ketika di tambah huruf a jadi aba, jadi saya bingung ketika harus mengajarkn anak dgn belajar membaca sampe ada 4 jilid, apakah memang idealnya harus mengeja dl sesuai buku2 panduan membaca ?
(Yanti, 46m, Tegal, RMA2)
*Jawaban*
Kembali ke tahapan tahapan membaca Bunda. Seperti dalam materi. Untuk belajar cara membaca, bisa dicari paling mudah dipahami anak. Yang penting selalu diawali dengan cara konkrit.
✅
🏠🏠🏠🏠🏠🏠🏠🏠🏠🏠🏠
IG : @rumahmainanak
FP FB : Rumah Main Anak
Web : rumahmainanak.org
Kamis, 30 November 2017
RESUME MATERI KULIAH WHATSAPP RUMAH MAIN ANAK
Jakarta, Indonedia
Kebon Bawang, Tanjung Priok, Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar