Sumber: Agar Posting Blog tidak bisa di Copy Paste! | jagoBlog.com

Senin, 25 November 2013

Go! Fight! Monaaaasss!!!!

Assalamu'alaikum Sahabat...Lama tak jumpa.

Lama tak riyadhoh sambil rihlah. Sebelum lupa, rihlah menurut arti kata berarti perlawatan; perjalanan; pelancongan; darmawisata sedang Riyadhoh adalah olahraga.

Perjalanan sabtu sore kemaren dimulai dari jam empat sore. Kita mulainya dari depan Salemba UI. "Kita?" Ya, kali ini saya kembali membawa teman-satu kosan. Mbak-mbak cantik nan kece-kece ini siap mengudara. Dari jl. Salemba Raya, kita berbelok ke Jl. Diponegoro.





Dari jalan Diponegoro kita lanjut  memutar ke Cikini, mampir ke Stasiun Cikini. Tujuan utama kita adalah Pasar antiknya Menteng, jalan Surabaya. Sayang sekali saya lupa mendokumentasikan tempat-tempat disana.

Selanjutnya kami menyururi Jalan Diponegoro lalu berbelok ke Jalan Teungku Cik Ditiro (Thanks for google map-saya tak hapal jalan-jalan disini). Disini konsentrasi tujuan kami terpecah antara HI dan Monas. Namun tentu saja Monas menjadi tujuan menarik bagi trio Angsa (panggilan saya bagi kelompok rihlah ini) yang sama-sama berasal dari luar Jakarta.



Perjalanan ke Monas membutuhkan waktu yang lama. Kami yang tadinya berlari-lari kecil mulai memelankan langkah kaki. Bahkan jam setengah enam  kami masih berada di Gedung Joang 45.


Melewati jalan Moh. Ichwan ridwan rais, kami mulai mengeluh. Amboi, lama sekali perjalanannya. Di dekat RS/ atau entah apa seperti tempat kecantikan, saya mulai bertanya kepada petugas keamanan. Jangan-jangan kami bertiga tersasar di Jakarta. Walau katanya tersasar di Jakarta tinggal naik taksi trus bayar, tetap saja kami ingin menaklukkan perjalanan ini. yeahh, Fight for Trio Angsa.


Magrib telah datang dan kami masih belum sampai ditujuan. Mungkin sudah jam setengah tujuhan  juga.


Kami melewati Silang Monas Tenggara (mungkin).


Ada pasar malam yang sayangnya foto tersebut hilang. Tidak tersave. Banyak jajanan Khas jakarta seperti kerak telor dan lain-lain.


Makan dulu. Jangan sampai petugas kesehatan yang dibawa masuk ke IGD (Banyolan garing). Sayangnya Mie ayamnya terlalu banyak penyedap karena lupa mengingatkan pada penjualnya. Jika lapar apapun jadi lah.


Keramaian di pasar malam Monas.




Sampai di Monas sekitar jam setengah delapan atau lebih. 


Bertolak ke Hotel Indonesia









At last, perjalanan ke HI membutuhkan waktu setengah jam. 



Melelahkan sahabat!!! Jam sembilan baru sampai di Grand Indonesia. Melelahkan. Agak malu juga sih lewat disana dengan pakaian penuh keringat. Tapi akhirnya kami memasang muka badak. 

Yosh... perjalanan berakhir. Banyak hal yang tak saya sampaikan karena keterbatasan kata namun tak mengurangi semangat saya untuk menulis kembali. Ini hanya masalah waktu.

Sampai jumpa di riyadhoh saya yang lainnya.

Wassalamu'alaikum

>>Balasoka Acapati<<




Tidak ada komentar: