Sumber: Agar Posting Blog tidak bisa di Copy Paste! | jagoBlog.com

Minggu, 08 Juli 2012

observasi mengenai pemeriksaan Retrograde Cystography


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dilakukan observasi mengenai pemeriksaan Retrograde Cystography dengan klinis Hypertropi Prostat di RSUD Koja.
1.              Data pasien
a.       Nama pasien              : Tn. X
b.      Usia                     : 79 thn
c.       Jenis kelamin      : Laki - laki
d.      Alamat              : Tanjung Priuk
e.       No. Medical Record :  00. 06. 95. 74
f.       No. Daftar                   :  4010
g.      Jenis pemeriksaan   : Retrograde Cystography
h.      Klinis                :  Hypertropi Prostat dan Retensio Urine


2.    Persiapan Pemeriksaan
Pasien yang akan dilakukan pemeriksaan Retrograde Cystography, pada umumnya pasien mengalami kesuliatan buang air kecil Pasien juga merasakan bahwa proses buang air kecilnya belum tuntas. Pasien menjadi lebih sering buang air kecil pada malam hari (nokturia) dan jika buang air kecil harus mengedan lebih kuat. Volume dan kekuatan pancaran buang air kecil juga menjadi berkurang dan pada akhir buang air kecil urine masih menetes. Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia urine (beser). Pada saat pasien mengedan untuk buang air kecil, vena-vena kecil pada urethra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah. Penyumbatan total menyebabkan pasien tidak dapat buang air kecil sehingga pasien merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah. Penanganan pertama yang dilakukan, yaitu pemasangan kateter pada pasien yang dilakukan baik oleh dokter umum, maupun dokter urologi dan perawat. Sehingga pada saat pasien datang ke instalasi radiologi untuk dilakukan pemeriksaan Retrograde Cystography pasien sudah terpasang kateter.

3.      Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan yang digunakan terdiri dari alat dan  bahan non steril dan steril.
a. Alat  dan bahan non Steril
1) Pesawat Rontgen
Pesawat yang digunakan dalam pemeriksaan Retrograde Cystography dengan klinis Hypertropi Prostat di RSUD Koja sebagai berikut :
a) Merk                           : Toshiba
b) Type                           : KXO – 15 E
c) Produksi                     : Japan
d) Rentang KV              : 40 – 150 KV
e) Rentang mA               : 100 – 640 mA
f) Rentang Waktu          : 0,01 – 9,9 s
DSC00102g) Total Filter                 :0,7 mm Al







Gambar 2 Pesawat Rontgen
(RSUD Koja)
 
 


   2) Processing Unit
DSC00092Processing unit yang digunakan adalah automatic processing merk Kodak denghan type X OMAT 2000.



Gambar 3 Processing Unit
 
 

3)    Kaset dan Film
DSC00083DSC00090Kaset yang digunakan dalam pemeriksaan Retrograde Cystography merk AGFA yang memiliki intensifying screen green emiting ukuran 30 x  40 cm  dan 24 x 30 cm, sedangkan film yang digunakan merk Kodak dengan ukuran 30 x 40 cm dan 24 x 30 cm.










Gamba 4 kaset dan film

 
 


4)         Marker
Marker yang digunakan adalah marker R dan L, marker ini digunakan untuk mengetahui letak kanan dan kiridari objek yang difoto.
5)      Bahan kontras Media
IMG0003ABahan kontras media yang digunakan yaitu  bahan kontras media dengan merk dagang ultravist 300 mg / 20 cc 1 ampul.



Gambar 5 bahan kontras
 
 

6)      Aquadest 100- 150 cc
7)         Neerbeken
       b. Alat dan Bahan steril
Alat dan bahan steril terdiri dari tip kateter 50 cc, arteri klem, mangkok, handscoon.

4.    Persiapan Bahan kontras Media
Bahan kontras media yang digunakan dalm pemeriksaan Retrograde Cystography di RSUD Koja adalah ultravist 300 mg / 20 cc yang dicampur dengan larutan aquadest ± 100-150 cc dengan perbandingan konsentrasi 1 : 7 dengan volume total larutan sesudah dicampur menjadi ±150 cc. Campuran bahan kontras media ini kemudian di masukan kedalam kandung kemih melalui kateter.
5.      Prosedur Pemeriksaan  
Prosedur pemeriksaan Retrograde Cystography di RSUD Koja sebagai berikut :
a.    Sebelum melakukan pemeriksan, radiografer melihat data pasien yang meliputi nama pasien, usia, jenis kelamin, alamat, no.medical record, no. daftar, jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, klinis. Selain data pasien, radiografer juga harus melihat kondisi pasien. Pasien yang akan dilakukan pemeriksan Retrograde Cystography harus dalam kondisi terpasang kateter dan dalam kondisi sadar.
b. Pembuatan plan foto  BNO
                                  Tujuan dilakukan pembuatan plan foto BNO untuk mengidentifikasi adanya kelainan pada kandung kemih (seperti batu radioopaque ), untuk menilai keadaan tulang apakah terdapat metastase pada tulang (biasanya terjadi pada pasien ca. prostat ). Selain itu plan foto juga bertujuan untuk menentukan faktor eksposi selanjutnya.
Berikut ini adalah tahapan pembuatan plan foto  BNO :
      1) Siapkan kaset ukuran 30 x 40 cm memanjang.
      2)  Posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan.
3) Posisi objek : MSP pasien berada pada pertengahan meja pemeriksaan.
4) Batas atas processus xiphoideus. Batas bawah mencakup 3 -5 cm ke bawah dari simphysis pubis.
5) Beri marker R atau L.
6) Central Ray vertical  tegak lurus terhadap kaset.
7) Central Point pada umbilicus pasien atau pada garis tengah kaset sejajar dengan spina iliaca anterior superior (SIAS).
8) Faktor eksposi yang digunakan  dalam pemeriksaan ini yaitu 68 KV, 200 mA, 0,08 s.
9) Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh.


P101129810) Kriteria gambar







Gambar 6 foto pendahuluan plan BNO
 
 


c.  Konsultasi ke dokter radiologi
Konsultasikan plan foto BNO ke dokter radiologi agar pemeriksaan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
d. Pemasukan bahan kontras
Sebelum dilakukan pemasukan bahan kontras, kandung kemih pasien dikosongkan dengan mengalirkan urine yang ditampung dengan receiver (Neerbeken). Kemudian dokter radiologi atau radiografer melakukan penyuntikan atau pemasukan bahan kontras pada kandung kemih yang telah di campur dengan aquadest ± 100 - 150 cc dengan perbandingan 1: 7 dan volume 100 – 150 cc melalui kateter. Setelah kandung kemih terisi penuh, yang ditandai dengan bahan kontras spillback, kateter diklem dengan menggunakan arteri klem dan segera lakukan pengambilan foto dengan proyeksi Anterior Posterior (AP), Right Posterior Oblique (RPO) dan Left Posterior Oblique (LPO).
e. Proyeksi foto setelah pemasukan bahan kontras media
1)      Proyeksi Anterior Posterior (AP)
a) Tujuan dilakukan proyeksi AP  untuk melihat pengisian bahan kontras media pada kandung kemih dan untuk melihat bentuk serta ukuran kandung kemi, melihat bayangan  pembesaran prostat yang ditandai oleh bayangan indentasi pada bagian distal kandung kemih.
b) Siapkan kaset ukuran 30 x 40 cm memanjang.
c) Posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan.
d) Posisi objek : MSP pasien berada pada pertengahan meja.
e) Batas atas kaset setiggi crista illiaca. Batas bawah pada 1 – 2 inci dari simphysis pubis, hal ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pembesaran prostat pasien.
f) Beri marker R atau L.
g) Central Ray vertical  tegak lurus terhadap kaset.
h) Central Point pada 2-3 inci di atas symphisis pubis
i) Faktor eksposi yang digunakan adalah 68 KV,  200 mA, 0,08 s.
j) Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh.
k) Kriteria gambar







Gambar 7 foto kandung kemih terisi bahan kontras media dengan proyeksi AP
 
 


2)   Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO)
aTujuan dilakukan proyeksi RPO untuk melihat gambaran bayangan prostat yang membesar lebih jelas yang ditandai dengan adanya banyangan indentasi.
b) Posisi pasien miring 45 derajat ke kanan dan kaki yang jauh dengan kaset  flexi.
c) Batas atas kaset setiggi crista illiaca dan batas bawah pada 1 – 2 inci dari simphysis pubis.
d) Beri marker R atau L.
e) Central Ponit 2-3 inci di bawah symphisis pubis.
f) Central Ray vertical tegak lurus.
g) Faktor eksposi yang digunakan adalah 72 KV,  200 mA, 0,08 s.
P1011303h) Kriteria gambar.



Gambar 8 proyeksi RPO
 
 


3)  Proyeksi Left Posterior Oblique (LPO)
a) Tujuan dilakukan proyeksi RPO untuk melihat gambaran bayangan prostat yang membesar lebih jelas yang ditandai dengan adanya banyangan indentasi
b) Posisi pasien miring 45 derajat ke kiri dan kaki yang jauh dengan kaset flexi.
c) Batas atas kaset setiggi crista illiaca dan batas bawah pada 1 – 2 inci dari simphysis pubis.
d) Beri marker R atau L
e) Central Ponit 2-3 inci di bawah symphisis pubis.
f) Central Ray vertical tegak lurus.
g) Faktor eksposi yang digunakan adalah 72 KV,  200 mA, 0,08 s.
P1011304h) Kriteria gambar.


  
Gambar 9 proyeksi LPO
 
 

6.    Hasil Diagnosa
Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan hasil diagnosa dari dokter radiolog sebagai berikut :
a.    Retrograde Cystography :
1)   Dinding buli-buli tidak rata
2)      .....
3)      .....
b.      Kesan : hypertropi prostat dan cystitis khronis
B.                 Pembahasan
1.    Prosedur pemeriksaan retrograde cystography di RSUD Koja
Pemeriksaan retrograde cystography dilakukan pada pasien yang mengalami kesuliatan buang air kecil. Pasien juga merasakan bahwa proses buang air kecilnya belum tuntas. Pasien menjadi lebih sering buang air kecil pada malam hari (nokturia) dan jika buang air kecil harus mengedan lebih kuat. Volume dan kekuatan pancaran buang air kecil juga menjadi berkurang dan pada akhir buang air kecil urine masih menetes. Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia urine (beser). Pada pemeriksaan retrograde cystography tidak ada persiapan khusus, namun pada saat pasien datang ke instalasi radiologi untuk dilakukan pemeriksaan Retrograde Cystography pasien sudah terpasang kateter.
Sebelum melakukan pemeriksan, radiografer melihat data pasien yang meliputi nama pasien, usia, jenis kelamin, alamat, no.medical record, no. daftar, jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, klinis. Selain data pasien, radiografer juga harus melihat kondisi pasien. Pasien yang akan dilakukan pemeriksan Retrograde Cystography harus dalam kondisi terpasang kateter dan dalam kondisi sadar.
Setelah radiografer membaca data pasien, selanjutnya radiografer memberi penjelasan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan yanag akan dilakukan, sehingga ketika pemeriksaan berlangsung pasien dapat kooperatif. Kemudian setelah menjelasakan prosedur pemeriksaan kepada pasien, radiografer menyiapkan alat-alat yanag akan digunakan dalam pemeriksaan, yang terdiri dari peralatan steril dan non steril. Persiapan peralatan non steril meiputi, menyiapkan pesawat, mengatur faktor eksposi yang akan digunakan, kaset berisi film yang sudah diberi label terlebih dahulu, marker, bahan kontras, Aquadest  100- 150 cc, Neerbeken. Sedangkan untuk persiapan peralatan steril meliputi tip kateter 50 cc, arteri klem, mangkok, handscoon.
Jenis bahan kontras yang digunakan yaitu, jenis ionic dengan merk dagang ultravist 300 mg / 20 cc yang dicampur dengan larutan aquadest ± 100-150 cc dengan perbandingan konsentrasi 1 : 7 dengan volume total larutan sesudah dicampur menjadi ±150 cc. Campuran bahan kontras media ini kemudian di masukan kedalam kandung kemih  secara langsung melalui kateter.
Setelah radiografer menyiapkan peralatan radiografer melakukan pembuatan foto pendahuluan plan BNO dengan menggunakan kaset ukuran 30 x 40 cm memanjang. Posisi pasien supine di atas meja pemriksaan, MSP  pasien berada pada pertengahan meja pemeriksaan, kedua lengan pasien disamping tubuh.Batas atas processus xiphoideus. Batas bawah mencakup 3 -5 cm ke bawah dari simphysis pubis dan beri marker R atau L. Central Ray vertical tegak lurus terhadap kaset dan Central Point pada umbilicus pasien atau pada garis tengah kaset sejajar dengan spina iliaca anterior superior (SIAS). Faktor eksposi yang digunakan  dalam pemeriksaan ini yaitu 68 KV, 200 mA, 0,08 s. Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh.
Setelah pembuatan foto pendahuluan plan BNO, konsultasikan foto ke dokter radiologi agar pemeriksaan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.











                                  

1 komentar:

Anonim mengatakan...

… Unbelievable , but I just found software which can do all hard work promoting your liveisflow.blogspot.com website on complete autopilot - building backlinks and getting your website on top of Google and other search engines 1st pages, so your site finally can get laser targeted qualified traffic, and so you can get lot more visitors for your website.

YEP, that’s right, there’s this little known website which shows you how to get to the top 10 of Google and other search engines guaranteed.

I used it and in just 7 days… got floods of traffic to my site...

…Well check out the incredible results for yourself -
http://magic-traffic-software.com

I’m not trying to be rude here, but I believe when you find something that finally works you should share it…

…so that’s what I’m doing today, sharing it with you:

http://magic-traffic-software.com

Take care - your friend Jennifer