BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Kesehatan KEMENKES Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik, adalah perkuliahan dibawah naungan Kementrian Kesehatan RI sebagai institusi pendidikan khususnya dalam disiplin ilmu elektromedik yang dituntut untuk dapat menghasilkan teknisi-teknisi elektromedik yang handal dan professional. Untuk pencapaian hal tersebut Politeknik Kesehatan KEMENKES Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik memiliki kurikulum pendidikan yang baru dimulai salah satunya adalah Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Swasta. Kegiatan ini diharapkan dapat secara langsung mengaplikasikan pengetahuannya untuk pengoprasian , pemeliharaan , perawatan serta melaksanakan perbaikan jika mengalami kerusakan sehingga setiap mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari mata kuliah berupa teori dan praktek yang kemudian diaplikasikan didalam Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit , serta diharapkan juga setiap mahasiswa Praktek Lapangan mempelajari struktur Organisasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (PSRS), agar terbentuknya Sumber Daya Manusia yang handal dibidang Teknik Elektromedik dan mampu menghadapi segala macam tantangan dan hambatan yang akan dihadapi.
Dari tahun ketahun teknologi berkembang pesat khususnya dibidang Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), termasuk IPTEK dalam kedokteran dan kesehatan . Dengan perkembangan alat-alat kedokteran tersebut, maka mahasiswa sebagai calon-calon teknisi Teknik Elektromedik diharapkan dapat mengikuti dan mengembangkan Sumber Daya Manusia.
1.2 Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Lapangan dapat di jabarkan menjadi tujuan khusus dan umum yaitu :
- Tujuan Khusus
1. Memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan mengintegrasikan informasi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti tugas-tugas pelajaran Tekni8k Elektromedik dan sarana kesehatan secara lebih luas.
2. Memperoleh pengalaman pribadi yang riil , konkret , dan edukatif.
3. Lebih tanggap terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan .
4. Memperoleh informasi baru sebagai bahan persepsi atau kerangka untuk mendalami masalah-masalah teknik lebih lanjut.
b. Tujuan Umum
1. Memahami lebih mendalam masalah pemeliharaan peralatan Elektromedik dan sarana kesehatan.
2. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi dilapanan.
3. Terbinanya minat dan perhatian terhadap lapangan pekerjaan yang harus dihadapi nanti.
1.3 Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan KEMENKES Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik pada semester 4 (empat) yang dilaksanakan selama 5 hari di Rumah Sakit Swasta.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan praktek lapangan ini penulis mendapatkan bahasan dengan cara :
1. Study Literatur yaitu membaca dari guide book serta laporan yang terdahulu.
2. Mendapat penjelasan mengenai alat-alat Elektromedik yang berada di rumah sakit , yang dibimbing oleh instruktur Praktek Kerja Lapangan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam mempelajari serta memahami laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulisan menyajikan laporan praktek lapangan ini menjadi beberapa bab, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan gambaran secara singkat mengenai latar belakang, metode penulisan, tujuan, waktu pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB 2 Sejarah Rumah Sakit serta Visi dan Misi
Menjelaskan tentang Sejarah singkat dari Rumah Sakit Ananda beserta Visi dan Misi serta tujuan dan motto dari Rumah Sakit Ananda.
BAB 3 PEMBAHASAN
Menjelaskan secara singkat beberapa alat-alat Elektromedis yang berada di beberapa ruangan di Rumah Sakit Ananda.
BAB 4 PENUTUP
Menguraikan dan menyimpulkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan secara keseluruhan dan saran.
BAB II
SEJARAH RUMAH SAKIT SERTA VISI DAN MISI
BAB III
PEMBAHASAN
Hari Pertama, Selasa 3 mei 2011
Ruang Radiologi
A. ALAT RADIOLOGI KONVERSIONAL
Dalam menunjang diagnosa Rumah Sakit Jakarta juga dilengkapi fasilitas Radiologi. Dapat dilakukan dengan kontras ataupun tanpa kontras. Hanya semua pemeriksaan konvensonal dapat dilayani di fasilitas ini.
· Macam – macam alat radiologi :
Ruspau Antariksa saat ini memiliki berbagai alat radiologi canggih. Diantaranya:
a.
Pesawat Roengent
Pesawat Roengent
Fungsi alat :
Alat Pencitraan tubuh manusia yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik Sinar- X. Yang berfungsi sebagai alat radiography dan fluoroscopy, yang mana radiography untuk proses foto negative bagian dalam tubuh manusia seperti tulang dan organ vital dan fluoroscopy untuk therapy penyakit kanker.
Standart operasional prosedur :
A. Tekan tombol POWER ON pada bagian meja control.
B. Tunggu beberapa saat unit melakukan inisialisasi sampai indikator POWER ON menyala penuh.
I. Teknik Radiography
1. Tekan tombol REMOTE pada bagian Collimator, kondisi indikator REMOTE pada posisi OFF.
2. Buka Pintu PATIENT TABLE, keluarkan FILM HOLDER pada BAGIAN MAGAZINE UNIT. Kemudian masukkan CASSETTE HOLDER.
3. Tekan tombol indikator CASSETTE SWITCH 35x35.
4. Tutup pintu PATIENT TABLE.
5. Atur luas penyinaran pada kolimator dengan menekan tombol untuk pengaturan kolimator.
6. Pilih tekhnik GENERAL RADIOGRAPHY pada bagian panel sentuh di Meja Kontrol.
7. Setelah melakukan pemilihan kondisi untuk X-Ray radiography, tekan HANDSWICTH hingga exposure selesai
II. Teknik Spot Radiography
1. Tekan REMOTE pada bagian collimator, kondisi indikator REMOTE pada posisi ON.
2. Masukkan FILM MAGAZINE ke slot SPOT FILM DEVICE. Untuk FEED MAGAZINE dimasukkan dibagian atas SPOT FILM DEVICE dan TAKE UP MAGAZINE di bagian bawah.
3. Kunci masing-masing MAGAZINE pada slot SPOT FILM DEVICE.
4. Buka SHUTTER masing-masing MAGAZINE.
5. Lakukan pemilihan TEKNIK SPOT RADIOGRAPHY pada latar sentuh.
6. Tekan tombol AUTOMATIC FILM TRANSFER atau boleh tidak dipilih. Kemudian pilih format spot radiography untuk seri 1, seri 2, atau seri 4.
7. Atur kondisi kV, mA, Untuk FLUOROSCOPY dan SPOT RADIOGRAPHY.
8. Pastikan data pasien sudah dimasukkan pada bagian ID PATIENT.
9. Tekan Tombol FLUOROSCOPY atau injak bagian FOOT SWITCH untuk melakukan flouroscopy. Kemudian setelah dapat gambar yang diinginkan, tekan tombol spot radography pada bagian joystick meja kontrol sampai exposure selesai.
CT - SCAN
A. Fungsi Alat
Alat Pencitraan tubuh manusia yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik sinar-x untuk men-scanning otak , Thorax dan lainnya. Manusia sebagai objek bantu dokter untuk mendiagnosa penyakit yang diderita pasien.
Standart operasional prosedur
1. Tekan tombol POWER pada panel control
2. Setelah lampu indicator warna hijau menyala pada tombol X-Ray, tekan untuk melakukan pemanasan pada gantry
3. Tekan ROUTINE EXAMINATION
4. Tekan NEW PASIEN (isi Data Pasien) (Jangan pakai arah/ enter aja )
Atur Posisi Pasien pada table sesuai dengan objek yang akan discanning
( Apabila tanda “ Ω “ menyala berarti tube belum pada tempatnya. Tekan tanda tersebut sampai tidak menyala
5. Matikan Kolimasi dan pada Gantry penyudutan harus nol ( 0 )
6. Tekan Tombol “ O ” untuk menge “O”kan table
Pilih jenis pemeriksaan yang akan dilakukan ( Kemudian tekan OK, sampai tanda X-Ray menyala )
7. Setelah tombol X-Ray menyala warna hijau ( berkedip-kedip ) tekan sekali
8. Tombol X-Ray menyala warna hijau (tidak berkedip-kedip) tekan sekali untuk melakukan Scenogram
9. Muncul Gambar Scenogram , atur irisan ( Klik Move untuk memindah daerah yang ingin diiris dan klik Rotation untuk melakukan penyudutan)
10. Klik OK. Ketika tombol X-Ray menyala warna hijau tekan sekali , melakukan irisan pertama.
11. Tekan satu kali lagi ketika tombol X-Ray menyala warna hijau
12. Setelah potongan terakhir selesai Tekan “Rot. Stop ”pada screen untuk menghentikan perputaran gantry
13. Lalu tekan “ Add Scan “”
14. Proses Scaning selesai dan pasien boleh dikeluarkan
15. Setelah selesai digunakan shift malam ( 22.00 ) mematikan pesawat CT SCAN dengan cara “ Klik Kanan” pada Mouse dan tahan . Arahkan pada menu SHUT DOWN dan Klik OK
16. Tunggu sebentar sampai muncul “ TURN OF POWER” pada monitor
Setelah muncul tanda tersebut tekan tombol power untuk mematikan.
Hari Kedua, 4 Mei 2011
Ruang Poli Anak
A.
Baby Incubator
Baby Incubator
| |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Seoul Univ. Hospital, Kyunghee Univ. Hospital, Joongang Univ. Hospital, Iwha Univ. Hospital, National Defense Procurement Headquarters, Jonnam Univ. Hospital, Nowon Eulji Hospital, Hyemin Hospital, etc. |
B. Blue Light Fototheraphy
| |||
| | | Features and Benefits: |
| *Consisting of 6 powerful and durable compact fluorescent lamps - CFL (with 4 blue and 2 white lamps, or 6 blue lamps) | ||
| *Light is focused onto the newborn and not scattered | ||
| *No influence on the temperature of the newborn | ||
| *Fully adjustable light unit (180°) for therapy from the side | ||
| *180° fully adjustable light unit on both sides ensures optimal monitoring and control of the patient under white light | ||
| *Total run hour timer for registering the total time of operation and monitoring the working life of the lamps | ||
| *Therapy timer for registering/monitoring therapy hours. The therapy timer may be reset to 0 for each patient | ||
| *Trolley with three antistatic wheels, two with brakes. The height is fully adjustable | ||
| |
Ruang Hemodialisis
a. Hemodialisis
Fungsi alat :
Fungsinya untuk mencuci darah yang kotor bagi pasien, menghilangkan zat – zat tidak berguna pada darah dan akan dipisahkan sehingga darah menjadi bersih. Alat ini perintukan bagi pasien yang memiliki ginjal yang kehilangan fungsinya untuk menyaring zat beracun dalam darah.
Alat kalibrasi yang digunakan untuk haemodialisa biasanya dengan conduktiviti digital meter, yang diukur adalah nilai kandungan air (kelembaban), suhu, dan tekanan.
Standart operasional prosedur :
1. Buka Stop Keran Air
2. ON kan Switch Utama di bagian belakang mesin
3. Tunggu sampai Led Power Berwarna merah
4. Tekan Power dibagian Belakang
5. Masukkan Red Line Concentrate ke Container Acetate / Acid ( lau blue Line concentrate bicarbonate ke container bicarbonate )
6. Mesin langsung melakukan self test ( 12 menit )
7. Setelah itu mesin masuk ke mode prime
8. Pasang Blode Line , Dyalizer dan heparin
9. Pindahkan Hansen Conector ke dialyzer
10. Tekan Prime
11. Hilangkan udara dari blood line. Jika sudah, sentuh Blood Pump ( blood Pump akan Berhenti )
Sentuh Setting > Dialysis Setting
Set : Dialysis Time : masukkan data
Set : UF Goal : masukkan data
Set : Heparin Time : masukkan data
Set : Heparin : masukkan data
12. Hubungkan blood line dengan pasien
13. Memulai Dialysis : sentuh Treatment > bridging > RUN > (ketika sensor air bubble mendeteksi darah, mesin akan secara otomatis masuk ke mode dialysis )
14. Jika pada saat dialysis terjadi alarm yang menyebabkan blood pump berhenti, sentuh Bridging > Run ( Blood Pump akan berputar ) , kemudian cari penyebab dan atasi. Mesin akan kembali ke mode dialysis setelah satu menit. Jika terjadi “Air Bubble” alarm, perhatikan blood line setelah vena bubble trap, pastikan tidak ada gelembung udara. Jika sudah sentuh run.
15. Jika dialysis telah selesai ( Display Time Left ; 0:00 , Dialysis Time Up ) , sentuh RUN.
16. Lepaskan Arteri Blood Line dari pasien, lalu hubungkan ke saline
17. Untuk mengembalikan darah ke pasien, Sentuh Bridging. Jika sudah , sentuh Bridging kembali.
18. Kembalikan Hansen Connector, Red Line Concentrate dan Blue Line Concentrate ke mesin.
19. Masuk mode disinfect ; sentuh Disinfect
Jika akan melakukan Rinse ; sentuh Rinse ( 10 menit )
Jika akan melakukan Disinfect ( lakukan setelah selesai disinfect ) ; sentuh Disinfect ( 30 menit ) atau Hot Disinfect ( 1 Minggu Sekali ) ; Sentuh Hot Disinfect
Keluar dari mode Disinfect ; sentuh Return
20. Matikan mesin : sentuh Setting > Shut Off > Ok. Layar akan padam 17 detik, tunggu sampai Led Power berwarna merah, lalu turunkan saklar di bagian belakang mesin.
21. Tutup Keran air
b. Tensi meter air raksa
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pasien,yang berdasarkan sistol (batas atas) dan diastol(batas bawah).
Standart operasional prosedur :
1. Tempatkan Tensimeter pada tempat yang tepat dan stabil.
2. Buka kunci Kap Box ( tutup atas ), dan buka kunci aliran Air Raksa.
3. Pasang Manset pada lengan kanan pasien dengan selang karet berada di sebelah atas.
4. Tutup balon, dan pompa agar air raksa naik, yaitu dinaikkan 30 mmHg saat sudah tidak lagi terdengar suara.
5. Buka klep balon pelan-pelan sambil diawasi tekanan air raksa yang terjadi pada tabung skala.
6. Habiskan dan kempeskan tekanan udara, kunci semua klep, bereskan manset dan tutup Kap Bos-Kunci dan Alat Kesehatan siap untuk digunakan berikutnya.
Ruang ICU
Macam-macam alat di ICU :
a. Bed Side Monitor
Fungsi alat :
Merupakan alat yang dugunakan untuk mengetahui kondisi pasien baik dari heart reat, tensi darah, temperatur (suhu tubuh pasien),SPO2(saturasi oksigen dalam darah pasien).
Standart operasional prosedur :
1. Pasang kabel jaringan, power card AC 220 VAC, Baterry ( Penuh ) dan accessories lengkap ke unit.
2. Tekan ON unit di sebelah kanan samping.
3. Patient Menu Setting, dengan putar knob dan tekan.
4. Monitor Setup setting, jika OK save current ( tampilan monitor display pulsa area )
5. Tekan ECG setting, Lead, Size, dan View ( Untuk tampilan semua pulsa ECG lengkap Lead )
6. Tekan NIBP setting, Start, interval (timer), dan Stop
7. Tekan Alarms setting, Limits, Mute All dan Mute (menghetikan suara alarm)
8. Tekan Print setting, Strip, Cont ECG dan Print trend.
9. Tekan Trend setting, List Trend menu.
10. Tekan Freeze, untuk menghetikan jalan nya pulsa analisa/pengukuran.
11. Tekan Normal Screen untuk kembali ke menu awal.
12. Tekan OFF / mati disamping kanan samping (tombol ON/OFF sama)
13. Input tegangan harus 220 VAC
14. Emergency Baterry 2buah harus dalam kondisi 100% bertahan selama 3jam dan membutuhkan untuk pengisian selama 6jam.
15. Hindari unit dari air dan cuaca lembab
16. Jika ada kerusakan dan permasalahan segera hubungi Customer Support kami.
b. Syringe Pump
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan obat berupa cairan yang dapat diatur banyaknya cairan yang akan masuk ketubuh pasien secara otomatis dalam ml/jam.
Standart operasional prosedur :
1. Isi spuit dengan cairan yang akan diberikan, keluarkan udara dari spuit dan pastikan tidak ada udara yang tersisa.
2. Pasang atau sambungkan eksternal tube dengan ujung spuit dan kencangkan.
3. Isi selang eksternal tube dengan cairan hingga tidak terdapat udara didalamnya.
4. Tekan drive head dengan arah berlawanan secara bersamaan dan tarik kekanan perlahan.
5. Tarik syringe holder, putar 90 derajat ke kiri.
6. Pasang spuit, tutup kembali syringe holder dan rapatkan drive head.
7. Hubungkan kabel power dengan perangkat listrik.
8. Tekan tombol on / off selama 1 detik hingga layar menyala.
9. Tentukan jumlah cairan yang akan dikeluarkan alat dalam waktu 1 jam.
10. Hubungkan eksternal tube dengan perangkat infuse pasien.
11. Tekan tombol start stop untuk mulai mengalirkan cairan.
c. Ventilator
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan sebagai alat bantu nafas,apabila pasien gagal nafas dan memiliki elektroda untuk menjaga suhu tubuh.
Standart operasional preosedur :
1. Persiapan
a. Persiapkan sirkuit pasien baik disposible/ reusable yang sudah steril sesuai dengan kebutuhannya ( Neonate/Pediatric/Adult).
b. Persiapkan Humidifier dan isi dengan air aquades serta pasang baru bakteri filter.
c. Persiapkan terlebih dahulu ETT (emdotracheal) sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya.
d. Hubungkan dengan Central O2 dan Air compress atau tabung O2 dan kompresssor
e. Pasang dengan benar pasien circuit ke alat dan humidifier dan gunakan terlebih dahulu test lung sebelum ke pasien.
f. Hubungkan alat ke Sumber Listrik dari PLN 220V
g. Tekan Power ON yang berada di belakang unit.
2. Pengoperasian
a. Pilih mode yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari pasien.
Yaitu : Pressure/ Volume dengan menu A/CMV, Simv atau Spontan.
b. Atur RR yang sesuai dengan dengan kebutuhan pasien.
c. Atur dan Set FIO2 sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Jika menggunakan mode pressure atur PIP/ Pressure Limit yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
e. Jika menggunakan mode Volume atur dan set TV (Tidal Volume) yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
f. Atur I:E ratio yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
g. Jika dibutuhkan PEEP maka atur dan set nilai PEEP yang dibutuhkan (untuk mode ACMV dan SIMV), jika pada mode Spont maka atur nilai CPAP nya.
h. Atur dan set jika nilai Pressure Support yang sesuai dengan kebutuhan pasien jika menggunakan mode SIMV dan Spont.
d. ECG parameter
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk merekam kerja jantung pasien,sehingga dapat diketahui kondisi jantung tersebut masih berfungsi dengan baik.
Standart operasional prosedur :
1. Persiapan Alat
a. Persiapkan Elektroda yang akan digunakan baik 5 lead/ 12 lead.
b. Pastikan elektroda yang akan dipasang baik dispossible / reusable dalam keadaan bersih.
c. Bersihkan terlebih dahulu bagian badan dari pasien yang akan dipasang elektroda ECG dengan alkohol dan sebagainya.
d. Hubungkan unit ke listrik PLN 220V, lebih baik menggunakan stabilisator agar tidak terjadi Noise yang menyebabkan kurang bagusnya hasil ECG.
e. Tekan ON hingga dan LCD menyala.
2. Pengoperasian Unit
a. Setelah elektroda terpasang lihat terlebih dahulu hasil pada LCD yaitu stabil hasil Heart Rate pasien.
b. Lalu atur Amplitudo ECG.
c. Lalu atur speed.
d. Atur Filter.
e. Dan pilih lead yang akan di print, atau yang akan di analisa.
f. Tekan Print untuk mencetak hasil nya.
3. Mematikan Unit
a. Tekan tombol Off hingga mati danunit mati
b. Bersihkan elektroda dan lepaskan dengan rapi.
c. Jangan lupa untuk men-charge baterry unit.
d. Karena jika terdapat Noise dan keriting pada hasil ECG, pergunakan unit dengan supply Baterry agar hasil bagus.
e. Defibrilator
Fungsi alat :
Alat kejut jantung, Biasanya alat ini digunakan pada pasien penderita gagal jantung. Energinya maximal 360 joule, alat untuk mengkalibrasi Defibrillator disebut Defibrilator Analyzer. Defibrillator dikalibrasi setiap 6 bulan sekali.
System pemberian DC Shock ada 2, yaitu :
a. Synchrone.
b. Asnchron
Hari Ketiga, Kamis 5 Mei 2011
Ruang Sterilisasi
A.
Sterilisator
Sterilisator
Model No. | SA-500 |
Chamber Size | STAINLESS STEEL #304 500MMØ x 1000MM(D) |
Overall | 800(W) x 1800(H) x 1350(D)MM |
Chamber Capacity | APPROX.196 LITER |
Heating Power | 9.0KW 50/60 HZ |
Working Pressure | 1.4KG/CM² APPROX. 122oC |
Design Temp. | 140oC |
Safety Device | Over Heat Protection, Safety Valve, Electronic Circuit Safety System , Emergency Exhaust Valve, Special Automatic Pre-Heating Program. |
Standard Accessories | STAINLESS STEEL #304 TRAY x 1 PC. Glass Tube x 2 PC. |
Safety Standard | ISO 9001 / ISO 13485 APPROVAL QA SYSTEM |
Pressure Door Auto-Lock Device | CAN BE OPTIONAL REQUIREMENT |
Low Water Buzzer | CAN BE OPTIONAL REQUIREMENT |
B. Ruang Poli Jantung
C. Ruang THT
D. Ruang Treatmeal
E. Ruang Poli Mata
Hari Ke empat, 6 Mei 2011
Ruang Laboratorium
LABORATORIUM
Dalam menunjang diagnosa Rumah Sakit Pusat TNI AU dr. Esnawan Antariksa juga dilengkapi fasilitas laboratorium yang meliputi hematologo, urine, feces, kimia darah, serologi, pemeriksaan dan lain-lain.
ALAT YANG DIMILIKI
Alat pemeriksaan analisa kimia yang baru dan canggih telah dimiliki, sehingga praktis semua pemeriksaan kimia darah lengkap dapat dialakukan oleh Laboratorium Ruspau.
PEMERIKSAAN YANG DAPAT DI LAKUKAN, ANTARANYA :
· Pemeriksaan Hematologi, urine, dan faeces
· Pemeriksaan kimia darah lengkap
· Pemeriksaan analisa gas darah
· Pemeriksaan serologi
· Lain-lain : Widal, VDRL, HBs Ag, Anti HBs, Anti HIV, Pencegahan Gram, Pencegahan BTA, Analisa Sperma
I. Macam-macam alat-alat laboratorium :
a. Centrifuge
fungsi alat :
merupakan alat yang memanfaatkan gaya centrifugal untuk memisahkan partikel dari satu benda cair atau untuk memisahkan benda cair dari kepadatan berbeda.
Standart operasional prosedur :
1. Hidupkan alat dengan menekan power ON
2. Alat sudah diprogram dengan kecepatan 2000 rpm selama 10 menit, apabila merubah kecepatan dan waktunya, program disesuaikan.
3. Masukan tabung yang akan di centrifuge dengan posisi yang seimbang, saling berhadapan.
4. Jika semua tabung sudah masuk, tutup penutupnya lalu tekan start.
5. Alat akan memutar secara otomatis, dan apabila sudah selesai dan alat akan berhenti secara otomatis.
6. Tekan stop, dan buka penutupnya lalu ambil tabung-tabung yang sudah di centrifuge.
7. Jika alat selesai digunakan, matikan alat dengan menekan power off.
b. Multi Analyzer
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah,yang bekerja secara otomatis dengan memasukkan sampel darah 30 pasien untuk sekali operasional,alat ini dapat memeriksa antara lain : gula darah, cholestrol, asam urat, ureum, creatinin, trigriseride, SGOT, SGPT, bilirubin, protein, HDL, LDL, HbsAg.
Standart operasional alat :
1. Nyalakan UPS, tekan tombolnya sampai lampunya hidup.
2. Hidupkan komputer dengan terlebih dahulu tekan tombol CPU, kemudian tekan tombol di monitor, tekan tombol printer baru tekan tombol pada alat analyzer.
3. Perhatikan monitor, akan meminta PIN, ketik dengan huruf kecil “lab” kemudian enter.
4. Pada layar monitor akan terlihat gambaran bulatan besar dengan lubang-lubang tempat mengisi reagent dan sample pemeriksaan.
5. Sebelum melakukan pemeriksaan, terlebih dahulu “priming” caranya klik priming geser kursor ke kiri pad asystem liquid, alat akan priming otomatis, setelah terdengar suara menderu segera lakukan stop priming caranya klik pada tulisan priming dan klik lagi pada stop priming.
6. Masukan reagent sesuai nomor tempat reagent yang telah diprogram.
7. Lakukan terlebih dahulu pemeriksaan control sera, caranya klik pada kolom kontrol kemudian geser kursor ke kiri, klik pada tombol metode, lalu masukan data-data dengan cara klik clinik chemistry, lalu klik kontrol yang dipakai yaitu diacon/preanom, kemudian klik macam pemeriksaan yang akan dilakukan quality control.
8. Apabila nilai kontrol masuk, lakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan pemeriksaan di formulir pasien, namun apabila nilai kontrol tidak masuk lakukan calibrasi.
9. Ketik nama pasien serta macam pemeriksaanya pada test request secara urut.
10. Masukan sample secara urut pada tempat yang telah diprogram, apabila samplenya jumlah serumnya sedikit pakai cara pediatric.
11. Setelah sample dan reagent sudah masuk ke dalam alat, click pada play, alat akan melakukan pemeriksaan secara otomatis.
12. Apabila pada kolom massage ada tulisan work complete, berarti pemeriksaan sudah selesai dan lihat hasilpemeriksaan dengan cara click result dan click patient akan terlihat nilai-nilai hasil pemeriksaan.
13. Print hasil yang sudah selesai dengan kertas printer. Apabila pemeriksaan sudah selesai, matikan alat dahulu, baru komputer monitor, printer.
c. Blood Gas Analyzer
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar gas dalam darah (arteri dan vena) yang dapat dilakukan dengan cepat dan teliti dalam waktu 90 detik untuk satu sampel darah.
Standart operasional prosedur :
1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan tekan status untuk mengetahui kondisi apakah PH, Pco2dan Po2 kondisinya OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Apabila kondisinya UC (Un Caliblasi) lakukan kalibrasi yaitu tekan calibrate kemudian enter.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan keluar secara otomatis kemudian masukan sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap secara otomatis selang akan masuk sendiri.
5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID , HB, suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102 (volume oksigen yang dilorelasi dengan persen lihat daftar), kemudian clear 2x.
6. Alat akamn menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil akan keluar melalui printer.
d. Semi Auto Chemistry Analyzer
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk jenis pemeriksaan kimia darah, dengan menggunakan campuran reagent sebagai metode pembacaan,alat ini dapat memeriksa antara lain : gula darah, cholestrol, asam urat, ureum, creatinin, trigriseride, bilirubin, protein.
Standart operasional prosedur :
MENGHIDUPKAN ALAT
1. Sambungkan mouse dan kabel power ke UPS/ stabiliser
2. Tekan tombol ON/OFF dibelakang alat
3. Biarkan alat melakukan inisialisasi secara otomatis dan stabilisasi lampu
4. Setelah itu dilayar akan tertera “SIPPER DISTILLED WATER”
5. Siapkan aquabidest dalam jumlah yang cukup banyak , letakan cukup selang pengsihap dan tekan RINSE (proses pembersihan flow cell)
6. Setelah 20 detik tekan RINSE
7. Letakan aquabidest pada selang penghisap dan tekan tombol SAMPLE
8. Nilai pada kolom DEVIATION OF ABS, akan terisi secara otomatis, jika muncul jendela “Absorbency deviation too big, are you retry ? yes / no” pilih yes dan ulangi langkah 5dst hingga muncul test menu.
9. Alat siap dipergunakan.
MEMULAI PEMBACAAN
1. Siapkan reagent, sample, standar (jika diperlukan) dan quality control reagent (jika diperlukan) yang akan dibaca.
2. Pilih pemeriksaan yang akan dibaca.
3. Klik OK
4. Ikuti petunjuk pada kotak di sebelah kanan bawah dengan memasukan DISTILLED WATER pada selang penghisap dan tekan tombol SEMPEL
5. Pemeriksaan standard
a. Klik CAL lalu masukan reagen standard pada selang penghisap lalu tekan tombol sempel
b. Nilai standard dan standard kurva akan tertera
c. Kli SAVE untuk menyimpan nilai standard baru atau klik PRINT untuk mencetak nilai standard
6. Pmeriksaan kontrol
a. Untuk pengecekan kontrol : klik QC lalu pilih kontrol 1atau kontrol 2. Tekan OK
b. Nilai kontrol akan tertera
7. Ikuti petunjuk pada kotak di sebelah kanan bawah dan siapkan cairan sesuai petunjuk yang tertera, tekan tombol sampel
8. Klik CANCEL jika sampel terakhir sudah dibaca
9. Siapkan aqua bides dalam jumlah cukup banyak pada selang penghisap pada tombol RINSE, biarkan selama 20 detik lalu tekan tombol RINSE
MEMATIKAN ALAT
1. Klik tombol MAIN
2. Klik tombol POWER OFF
3. Siapkan aqua bides dalam jumlah cukup banyak dan ikiti petunjuk di layar
4. Setelah tampil “TURN OFF THE SYSTEM” tombol on atau off di belakang alat
5. Tutup alat dengan kain penutup
6. Lepaskan kabel power atau matikan stabilizer atau matikan UPS.
e. Elektrolit Analyzer
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa kadar elektrolit dalam tubuh pasien,yang berupa kalium, natrium, clorida, kalsium, ph.alat ini di setting secara otomatis untuk mengkalibrasi setiap 30 menit.
Standart operasional prosedur :
Prosedur penggunaan alat
1. Hidupkan power ON ada di belakang alat
2. Proses inisialisasi alat “alat dalam stand by”
3. Lakukan proses CAL 2 “alat dalam kondisi ready”
4. Insert sampel serum (automatic sampeling) tarik tangkai jarum
5. Ada suara BIB “masukan kembali tangkai jarum”
6. Proses menginstrument
7. Finish
Prosedur kalibrasi
1. Tekan CAL 1
2. Tekan CAL 2
3. Alat dalam keadaan kondisi ready
Prosedur perawatan
1. Hisapkan protein removing laiknya sampel
2. Lakuakn berulang-ulang
Trouble shooting
1. Na, Ca, K, Cl over flow “solusi : bersihkan aspirasi system (terjadi sumbatan), lakukan penggantian iner solution ion elektroda”
2. Pipet tidak menghisap (no sampel) “solusi : bongkar dan bersihkan system aspirasi (terjadi sumbatan)”
3. Niali tidak sesuai (terlalu tinggi atau rendah) “solusi : lakuakn kalibrasi ulang dan baca sampel calibration solution”
f. Hematologi Analyzer
Fungsi alat :
Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit dan hematokrit pasien yang dirawat.
Standart operasional prosedur :
1. Nyalakan alat dengan menekan power ON.
2. Perhatikan alat dalam keadaan ready, jika alat dalam keadaan stand by sebelum melakukan pemeriksaan tekan tombol warna hijau (Sampling Bar) sampai alat dalam keadaan ready.
3. Apabila alat sudah ready, masukan sample pemeriksaan pada jarum sample sambil ditekan sampling bar.
4. Perhatikan lampu kecil yang berkedap-kedip, apabila lampu sudah mati segera lepaskan sample.
5. Alat akan melakukan penghitungan secara otomatis.
6. Apabila pemeriksaan sudah selesai, hasil akan keluar secara otomatis lewat printer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar