Gokil 1
SMANTIKA
Sebuah sekolah dengan yang pekarangannya nggak begitu luas, nggak begitu sempit, rada-rada! Dan batuang[1]yang menghiasi kiri kanan samping sekolah berperan sebagai pagar. Dibelakang sekolah pohon beringin yang tinggal ranting doang tetep tegap berdri.
“Cepat..cepat!” seru bapak satpam yang setiap harinya mengurus murid-murid yang malas yang kerjaannya terlambat melulu. “Ini lagi!” lanjutnya seraya menggeleng-gelengkan kepala pada rano yang dengan susah payah menyeret motornya memasuki gerbang.
Rano memarkir motornys ketika sampai diparkiran samping Labor. Dan kakinya tersandung begitu memasuki kelas yang ada diujung sekolah.
“What’s up guys?” seru Geo yang lagi nongkrong di koridor kelas.
“What’s up, what’s up kepala lue peyang,” bentak Reno geram. Ia sangat kesal, “Udah terlambat kaki keok pula! Untung guru belum masuk,” batinnya.
Geo yang bernama lengkap Geologi nugraha itu hanya bisa melngo heran melihat sobatnya marah tanpa sebab.
“Pagi Reno!” sapa Yorin, Aya, Candy serempak.
“Aduh, pagi-pagi udah cemberut. Nanti gantengnya ilang lho!” ledek Yorin.
“Tabahkan hatimu, oleh siksa orang tuamu,” suara Geo yang tiba-tiba udah nongol di belakang Rano. Dia melantunkan tembang Penantian Tertundanya Kangen Band. Geo emang terobsesi jadi penyanyi terutama aliran hip-hop.
“Geo, kamu gimana sih? Jangan gangguin Reno mulu. Kasian Renonya kan,” tegur Risa manja. Geo tersenyum.
“Apa sayang???” goda Geo meluluhkan hati pacarnya yang sekarang sedang tersenyum malu.
“Arrrrggghhhh....,” teriakan maut novela mengguncangkan isi kelas. Sontak beberapa orang pingsan, mimisan dan ada juga yang ngumpet dibawah meja... kecuali...., sohib se-gengnya yang udah menyiakan walk man, kapas, dan bebda-benda sejenis untuk mengatasi jeritan Miss Maut .
“Astagfirullahhal’aziimm..,” ucap AA Aus spontan. “Ingatlah Novela, manusia di sini bukanlah kamu seorang. Ikhwan dan akhwat marilah kita beristiqfar bersama. Berdoa dimulai,” ceramah Aa Aus yang terobsesi untuk menjadi ulama kondang.
“Ah, jangan mulai lagi lo,” bentak Nugie seraya menempeleng Aa Aus sehingga membuat sang Ulama kondang dreamer ini terdiam terpaku, dan tak bergeming. Nugie mempunya tabiat kasar yng udah dari oroknya. Dengan berjalan ala jagoan duduk kebangkunya. Dan duduk sambil angkat sebelah kaki. Sedang Aa’ Aus sambil termenung membaca kembali buki karya ustad faforitnya yaitu Aa’ Gym.
TREEEEEEEEEEEEEEEEEEET (hah............ capek, napas dulu)
TREEEEEEEEEEEEET (Cape deh’)
Semua murid berjalan kelapangan, tapi tidak begitu dengan geng devil yang ogah-ogahan tuh namun akhirnya semua murid malas dipaksa keluar oleh teriakan ibu waka kesiswaan.
“Siswa yang masih berdiri di depan kelas. Harap segera menuju lapangan. Pada siswa siswi kelas 12 kalian harus memberi contoh yang baik kepada adik-adik kalian!”
Tanpa kita sadari dsemua siswa sudah berbaris rapi dilapanan dan upacara bendera sudah sampai pada tahapan mengheningkan cipta.
“Selesai,” ucap pembina upacara sedangkan alunan musik nan syahdu masih menggema. Tentu saja para hal ini membuat para siswa tertawa cekikikan menahan tawa, terlebih geng devil yang tertawa terbahak-bahak di belakang. “Ehemm,” dehem pembina menenangkan kemudian menunduk kembali. Kenurut kabar burung yang beredar dikalangan anak2 biGGosh, telinga pak Safi’i (si pembina upacara) merah sampe baresap. Wkwkwk.
“Eh, kamu lit nggak, telinga pak Safi’i yang merahnya kayak lampu merah”, tanya Yorin pada Aya.
“Liat dung, sampai-sampai gue mau kencing di celana nahan ketawa,” jawab Aya yang masih cekikikan.
Dari bangku deretan tengah pun tak kalah heboh, mereka tak hanya cekikikan tapi malah ketawa ketiwi sambil nyanyi-nyanyi ala India, genre favoritnya Debby.
“eh prinses Hour udah tamat tau. Setu banget ceritanya,” cerita Debby semangat.
“Iya, apalagi sat Shin minta Chae Kyong jadi istrinya, tapi gue masih bingung kok Chae Kyong udah hamil aja. Padahal gue nggak pernah liat mereka dua-duaan kata Kiki bingung.
“Eh, pernah kok. Waktu Shin ke rumah ortu Chae Kyong mereka khan tidur berdua. Mana tau nih, mana tau mereka,” sambung Yorin agak ngeres.
Pagi itu akhirnya para pecinta film korea tenggelam dalam gosip pagi. (Owalaah... maksudnya cerita gituloh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar