Saat mencuci piring seorang teman dari kamar 36 datang menghampiriku. Tepatnya punya keperluan sendiri. Yah sudah bias di tebak akan melakukan apa. Jikalu bukan mencuci baju atau piring ya wudhu dan memcuci muka. Tak lama setelah membicarakan beberapa topic ringan si teman ini mengucapkan sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya,
“Rin, kamu kamu kurus ya?” Opsss, satu sendok hamper saja melayang ke udara. Untung saja aku bias menguasai tubuhku agar si teman ini tak menyadari keterkejutanku. Dilihat dari sisi manapun mestilah orang akan mengatakan, ehm… rada berisi. Hahaha sendirinya aku tak mau mengakui kalau aku memang memiliki masalah kelebihan berat badan. Tak yal mencari pakaian pun sering uring-uringan sendiri.
“Hehehe, masak sih? Dilihat dari mananya say?” sepertinya jawabanku netral kan? Tapi sebenarnya hatiku berdebar-debar menanti sebuah jawaban. Ceilahh kayak lagu aja hehehe.
“Iya tau Rin, liat deh lengan kamu tuh kecil.” Jawabnya ringan tanpa meningalkan kain cuciannya. Ooo begitu ya? Tapi aku masih penasaran. Akan aku gali! Yaps.
“Tapi kan aku Ndut di bagian lainnya..” hahaha jangan disebut di forum. Kan malu.
“Iya, kalau kamu tuh sebenarnya belum boleh hamil karena lingkar lengan kamu belum mencukupi unruk orang hamil. Jadi kamu tuh mesti lebih banyak makan makanan yang bergizi.”
“Eh emang kayak gitu?”
“Selain itu yang paling utama, kasian anaknya,”
“Eh kanapa sama anak aku kalau kurus,”
“Iya, ntar jadinya malah kekurangan berat badan. Makanya klo belum bertambah lingkar lengannya jangan hamil dulu.”
Ooooo begitu, teman aku ini mengaplikasikan ilmunya ke aku. Kebetulan dia kulah di jurusan Gizi. Jadi perempuan itu mestilah memperhatikan berat tubuhnya. Jangan melulu memikirkan ingin kurus bak artis-artis di televisi. Mesti jaga kesehatan dan memerhatikan prospek ke depan. Intinya wanita pasti menikah kan. Apalagi yang dipikirkan setelah menikah? Ya buah cintanya berupa si jabang bayi. Karena anak diamanahkan pada tubuh wanita sudah kewajiban para calon ibu untuk menjaga tubuhnya dari jauh-jauh hari. (Cieeee dewasa nian).
Guyonan after all
“Ya gimana nih?” tanyaku bingung.
“Ada apa rin?” si teman menghentikan kegiatan mencucinya segera.
“Si papa kan nungguin si baby, si papa kecewa dong,” jawabku dengan wajah frustasi.
“SI PAPA, Maksudnya?!?!?!?!?!?!?!”
“Hahaha, bercanda ding, nggak usah dipikirin hehehe,” ah udah jadi melantu kemana-mana. HIDUP WANITA INDONESIA!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar